Wednesday, January 9, 2013

Curhat...

Beberapa hal yang perlu dibenahi di Kawasan Ciganjur


1. Infrastruktur jalan Pertigaan Jalan Brigif dan Jalan M.Kahfi I.

Pertigaan ini menjadi pertigaan 'neraka lokal' kemacetan terutama di jam berangkat dan pulang kerja.
Akibat dari kemacetan di pertigaan ini, panjang kendaraan yang terjebak di Jalan M.Kahfi I bisa     
mencapai 1 km di saat peak hour. Kasihan para pejalan kaki dari Jalan Brigif menuju Jalan M.Kahfi I atau pun sebaliknya, nyaris tidak mendapatkan hak karena sempitnya jalan dikuasai oleh kendaraan.

Penyebab dari kemacetan di pertigaan ini adalah kombinasi dari hal-hal berikut :
  • Ukuran ruas muka Jalan Brigif yang menyempit ditambah lagi dengan kondisinya yang berlubang parah di sisi-sisinya.
  • Tidak adanya lampu merah. Dipertigaan ini, sepertinya pengaturan lalu lintas hampir selalu 'dikelola' oleh 'pak ogah'. Meskipun cukup membantu, namun pelintas tentu harus merogoh koceknya.
  • Kendaraan-kendaraan berat sering melintasi area ini sehingga memperparah kerusakan jalan.
Perlu dicari solusi yang cespleng, untuk mengatasi hal yang sudah menahun ini.
Paling tidak, merujuk ketiga poin di atas, para penguasa wilayah ini bisa membenahinya...SEGERA !!!

2. Taman di Turunan Herman Soesilo

Taman ini sebetulnya baru berusia sekitar setahun. Sebelumnya adalah tempat pemancingan yang kerap menjadi tempat lomba memancing. Namun oleh Pemda, tempat tersebut dialihfungsikan menjadi sebuah taman yang cukup sedap dipandang mata...



Namun, sayang seribu sayang...taman ini tidak diperuntukan untuk umum. Taman ini  malah dipagari besi sekelilingnya dan pintu gerbangnya digembok. Masyarakat hanya bisa melihatnya dari luar. Lucunya, taman ini boleh dan sering dipakai untuk shooting, sebagaimana rumah ex Dr.Herman Soesilo yang berada dibagian sebelah atas taman ini. Sayang sekali, padahal, fungsi taman semestinya adalah untuk menjadi ruang kreatif dan ruang refreshing bagi masyarakat.











4 point

 Empat Poin Kunjungan Jokowi ke Setu Babakan

 Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo meninjau kawasan wisata budaya Betawi, 
Setu Babakan, Jakarta, Rabu, (21/11/2012).

 JAKARTA, KOMPAS.com - Saat berdialog dengan Badan Musyawarah Betawi DKI Jakarta di Perkampungan Budaya Betawi di Setu Babakan, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (21/11/2012) siang, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyampaikan empat poin penting. Keempat poin ini terkait dengan keinginan Jokowi memajukan Betawi sebagai budaya percontohan di tingkat nasional.
"Pertama, saya ingin pembangunan di Setu Babakan total, tidak setengah-setengah. Saya sudah minta ke kepala dinas agar benar-benar diperhatikan," kata Jokowi.

Ia menjelaskan soal pembangunan infrastruktur di Kampung Betawi Setu Babakan yang masih berlangsung. Pembangunan ini terdiri dari tempat pementasan, galeri seni, dan rumah adat. Pembangunan akan memperkaya infrastruktur kawasan sehingga menunjang pergelaran seni dan budaya di Setu Babakan. Poin kedua adalah soal pembangunan Masjid Raya Betawi.

"Saya masih menunggu desain arsitekurnya. Yang penting, masjid tersebut harus kental dengan aksen Betawi, mulai dari pintu, jendela, ruang ibadah. Pokoknya semuanya," kata mantan Wali Kota Solo itu.
Pembangunan masjid raya itu untuk mengakomodir simbol budaya Betawi yang religius. Masjid ini mulai di bangun tahun 2013 di daerah Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.

Poin ketiga adalah kewajiban pasar-pasar, gedung-gedung bertingkat, dan pembangunan kawasan perkotaan untuk memperhatikan nuansa Betawi. Selama ini Jokowi melihat belum ada suasana Betawi yang begitu kental pada arsitektur Kota Jakarta. Untuk itu, ia menekankan pembangunan gedung, rumah, dan pasar dengan memperhatikan ciri khas dari Jakarta, yakni sentuhan budaya Betawi. "Setiap kota kan punya ciri khas. Itu yang belum kelihatan dari Jakarta," jelasnya.

Poin keempat, Jokowi meminta kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta untuk menyemarakkan kegiatan seni dan budaya Betawi agar terus dikenal dan lestari. Ia juga berjanji, mulai tahun depan, 68.000 pegawai Pemprov DKI Jakarta akan menggunakan baju adat Betawi pada salah satu hari kerja. Kewajiban ini akan dilaksanakan setiap Rabu. Ia juga ingin mempraktikkan apa pernah ia lakukan di Solo, yakni mewajibkan pegawai negeri sipil yang ia pimpin mengenakan pakaian tradisional Solo di hari tertentu.
Editor :
Laksono Hari W


 Jokowi Targetkan Dua Tahun Setu Babakan Rampung


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan Setu Babakan pada dua tahun mendatang. Jokowi ingin menjadikan Setu Babakan sebagai kampung Betawi menjadi karakter Jakarta.
"Saya kemarin ke Setu Babakan. Di sanalah sebuah karakter kampung Betawi," kata Jokowi, di Istora Senayan, Minggu (2/12/2012). Jokowi menyesali bahwa sudah 12 tahun Setu Babakan dibangun, tetapi hingga saat ini belum juga selesai pengerjaannya. Oleh karena itu, ia menargetkan selama dua tahun akan menyelesaikan pengerjaan Setu Babakan.
"Dua belas tahun kok enggak jadi-jadi. Pokoknya kalau buat saya, dua tahun harus jadi. Syukur bisa setahun jadi," kata Jokowi.
Menurutnya, semua hal terkait pembangunan Setu Babakan sudah tersedia. "Duit dan anggarannya sudah ada, kemudian apalagi yang harus ditunggu. Ya tinggal niat dan kemauannya saja. Lha wong gambarnya sudah ada," kata Jokowi.
Jokowi lalu memaparkan upaya-upayanya untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Betawi. Misalnya, setiap Rabu sebanyak 68.000 pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI diwajibkan untuk menggunakan pakaian khas Betawi. "Ini masih diproses, apakah itu pakaian abang none, pakaian sadariah, itu semua masih diproses. Kalau sudah ketemu, baru nanti dipakai tiap Rabu. Intinya, Kota Jakarta harus punya karakter, identitas, dan ciri khas," kata Jokowi.
Jokowi juga mengatakan, ia akan memaksa Kepala Dinas Tata Ruang, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, dan lainnya untuk dapat menciptakan nuansa khas Betawi pada setiap bangunan yang akan dibangun di DKI Jakarta. "Setiap bangunan kantor, sekolah, pasar, bank, apartemen, pokoknya apa pun itu harus memakai karakter Betawi. Akan saya paksa. Meskipun hanya tampak di depannya saja," kata Jokowi.
Upayanya menciptakan karakter Betawi dalam tiap bangunan itu akan ia mulai tahun depan. Menurut Jokowi, kebudayaan khas Betawi dalam bangunan itu banyak sekali, seperti rumah kabayan, rumah pesisiran, dan rumah joglo Betawi. Namun, keberadaan budaya tersebut sudah beberapa tahun dilupakan.
Tahun depan, Jokowi juga merencanakan untuk menggerakkan sanggar-sanggar budaya yang ada di kampung-kampung. "Tahun depan akan digelar karnaval besar yang mengangkat ondel-ondel sebagai kebudayaan Betawi. Jangan sampai Jakarta kalah dengan Singapura, Kuala Lumpur, Sydney, dan London," kata Jokowi.
Untuk mengembangkan dan melestarikan kebudayaan itu, menurut Jokowi, Pemprov DKI telah memiliki anggaran dan kemampuan untuk membangun. "Tinggal niat saja untuk mau dan enggak mau. Dalam kesempatan yang baik ini, saya ingin mengajak semua masyarakat bergerak. Karena tidak mungkin pemda sendiri yang gerak, semuanya harus digerakkan," kata Jokowi.
Editor :
Egidius Patnistik

Setu 2 Tahun

Jokowi Targetkan Dua Tahun Setu Babakan Rampung



JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan Setu Babakan pada dua tahun mendatang. Jokowi ingin menjadikan Setu Babakan sebagai kampung Betawi menjadi karakter Jakarta.
"Saya kemarin ke Setu Babakan. Di sanalah sebuah karakter kampung Betawi," kata Jokowi, di Istora Senayan, Minggu (2/12/2012). Jokowi menyesali bahwa sudah 12 tahun Setu Babakan dibangun, tetapi hingga saat ini belum juga selesai pengerjaannya. Oleh karena itu, ia menargetkan selama dua tahun akan menyelesaikan pengerjaan Setu Babakan.
"Dua belas tahun kok enggak jadi-jadi. Pokoknya kalau buat saya, dua tahun harus jadi. Syukur bisa setahun jadi," kata Jokowi.
Menurutnya, semua hal terkait pembangunan Setu Babakan sudah tersedia. "Duit dan anggarannya sudah ada, kemudian apalagi yang harus ditunggu. Ya tinggal niat dan kemauannya saja. Lha wong gambarnya sudah ada," kata Jokowi.
Jokowi lalu memaparkan upaya-upayanya untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Betawi. Misalnya, setiap Rabu sebanyak 68.000 pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI diwajibkan untuk menggunakan pakaian khas Betawi. "Ini masih diproses, apakah itu pakaian abang none, pakaian sadariah, itu semua masih diproses. Kalau sudah ketemu, baru nanti dipakai tiap Rabu. Intinya, Kota Jakarta harus punya karakter, identitas, dan ciri khas," kata Jokowi.
Jokowi juga mengatakan, ia akan memaksa Kepala Dinas Tata Ruang, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, dan lainnya untuk dapat menciptakan nuansa khas Betawi pada setiap bangunan yang akan dibangun di DKI Jakarta. "Setiap bangunan kantor, sekolah, pasar, bank, apartemen, pokoknya apa pun itu harus memakai karakter Betawi. Akan saya paksa. Meskipun hanya tampak di depannya saja," kata Jokowi.
Upayanya menciptakan karakter Betawi dalam tiap bangunan itu akan ia mulai tahun depan. Menurut Jokowi, kebudayaan khas Betawi dalam bangunan itu banyak sekali, seperti rumah kabayan, rumah pesisiran, dan rumah joglo Betawi. Namun, keberadaan budaya tersebut sudah beberapa tahun dilupakan.
Tahun depan, Jokowi juga merencanakan untuk menggerakkan sanggar-sanggar budaya yang ada di kampung-kampung. "Tahun depan akan digelar karnaval besar yang mengangkat ondel-ondel sebagai kebudayaan Betawi. Jangan sampai Jakarta kalah dengan Singapura, Kuala Lumpur, Sydney, dan London," kata Jokowi.
Untuk mengembangkan dan melestarikan kebudayaan itu, menurut Jokowi, Pemprov DKI telah memiliki anggaran dan kemampuan untuk membangun. "Tinggal niat saja untuk mau dan enggak mau. Dalam kesempatan yang baik ini, saya ingin mengajak semua masyarakat bergerak. Karena tidak mungkin pemda sendiri yang gerak, semuanya harus digerakkan," kata Jokowi.
Editor :
Egidius Patnistik

Tuesday, January 8, 2013

Setu Babakan

Salah satu tempat wisata kebanggaan warga Ciganjur adalah Setu Babakan. Setu Babakan adalah nama salah satu situ atau danau alami yang masih bertahan di Jakarta. Uniknya, di sekeliling Setu Babakan ini terdapat perkampungan yang masih bercirikan budaya Betawi. Kita bisa melihat rumah-rumah, makanan, minuman dan pentas seni khas Betawi. Oleh karena itu maka, Setu Babakan dijadikan cagar budaya Betawi oleh Pemda DKI. Ulasan lebih detail mengenai Setu Babakan ini silakan kunjungi blog kawan saya di sini.

Tempat ini cocok sebagai tempat wisata murah meriah karena kita tidak dipungut tiket masuk untuk menikmati pemandangan Situ dan juga pentas seni yang kerap digelar di area panggung di sini.

Pemda DKI saat ini sedang mengejar pembangunan agar 2014 dapat menjadi tempat wisata yang lebih baik dan menarik untuk dikunjungi wisatawan. Untuk pengembangan kawasan Budaya Setu Babakan, Jokowi sudah menganggarkan dana sangat besar yaitu sebesar 291 M. Berita mengenai hal tersebut dapat dilihat di sini.







Monday, January 7, 2013

Bakso

Untuk menikmati Bakso/Mie Bakso/Mie Ayam yang lumayan deliciyus di kawasan Ciganjur, Anda dapat mengunjungi beberapa tempat berikut ini :

- Bakso Kumis cabang Lapangan Blok S, terletak di Jl.M.Kahfi I

Penampakan Bakso Kumis


- Mie Bakso Alli, Jl. Sirsak
Mie Bakso Alli yang terletak di pertigaan Jl.Sirsak dan Jl.Kahfi II ini. Walau tempatnya sederhanan, namun rasa baksonya lumayan mantap, terutama Bakso Super-nya. Harga per porsinya, lumayan : Rp 16.000,- untuk Bakso Super. Recomended buat warga Ciganjur dan sekitarnya.



- Bakmi Ayam Bangka Citra Rasa

Terletak tak jauh dari pertigaan Jl.Warung Silah dan Jl.Sadar. Harga per porsinya Rp 9000,- lumayan buat pelipur lara :-)



Sekolah Alam Indonesia



Sekolah Alam Indonesia (SAI) terletak di Jalan Anda No 7X. Persis di depan Kelurahan Ciganjur dan dekat dengan Komplek BBD Ciganjur.

Inilah sekolah alam pertama yang ada di Indonesia, sehingga menjadi model bagi sekolah alam lainnya.

Pembelajaran di Sekolah Alam INDONESIA menggunakan model spider web. Dengan model seperti ini, siswa (diharapkan) mampu mengaitkan pelajaran dengan kehidupan nyata dan sekaligus dapat mengaitkan hubungan antar pelajaran yang mereka terima dengan terintegrasi.



Di Sekolah Alam INDONESIA tidak hanya siswa yang belajar. Gurupun belajar dari murid, bahkan orang tua juga belajar dari guru dan siswa. Anak-anak tidak hanya belajar di kelas, tetapi mereka juga belajar dari alam sekelilingnya. Mereka belajar bukan untuk mengejar nilai, tetapi mereka belajar untuk bisa memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari.


Info lebih lanjut mengenai Sekolah Alam Indonesia dapat dilihat di sini dan di sana.

Komplek BBD

Komplek BBD atau Bank Bumi Daya merupakan salah satu perintis perumahan di kawasan Ciganjur ini. Dibangun pada tahun 1980 dan diresmikan oleh Bpk. Omar Abdala, selaku Dirut BBD saat itu. Terletak di Jalan Haji Montong, sekitar 2 km dari Turunan Soesilo arah ke Depok, di sebelah kiri jalan.



Komplek ini merupakan salah satu perumahan percontohan di Jakarta Selatan karena penghijauannya. Fasilitas yang dimiliki diantaranya adalah Lapangan Serbaguna, Perpustakaan, Masjid, TK, Madrasah, Pos Keamanan, Sekretariat RW, dan Taman.


Hanya sepelemparan batu dari Komplek BBD ini terdapat Kelurahan Ciganjur dan Sekolah Alam Indonesia.

O,ya jika Anda ingin menuju komplek ini menggunakan angkot M-20 jurusan Pasar Minggu-Ciganjur, maka Anda tinggal bilang, "Bang, minta turun di Komplek yah". Insya Allah para sopir angkot sudah mafhum yang dimaksud adalah Jalan Haji Montong, sebuah jalan menuju Komplek BBD. Anda tinggal melanjutkan dengan jalan kaki atau ojeg yang mangkal dekat tempat Anda turun dari angkot.