1. Infrastruktur jalan Pertigaan Jalan Brigif dan Jalan M.Kahfi I.
Pertigaan ini menjadi pertigaan 'neraka lokal' kemacetan terutama di jam berangkat dan pulang kerja.
Akibat dari kemacetan di pertigaan ini, panjang kendaraan yang terjebak di Jalan M.Kahfi I bisa
mencapai 1 km di saat peak hour. Kasihan para pejalan kaki dari Jalan Brigif menuju Jalan M.Kahfi I atau pun sebaliknya, nyaris tidak mendapatkan hak karena sempitnya jalan dikuasai oleh kendaraan.
Penyebab dari kemacetan di pertigaan ini adalah kombinasi dari hal-hal berikut :
- Ukuran ruas muka Jalan Brigif yang menyempit ditambah lagi dengan kondisinya yang berlubang parah di sisi-sisinya.
- Tidak adanya lampu merah. Dipertigaan ini, sepertinya pengaturan lalu lintas hampir selalu 'dikelola' oleh 'pak ogah'. Meskipun cukup membantu, namun pelintas tentu harus merogoh koceknya.
- Kendaraan-kendaraan berat sering melintasi area ini sehingga memperparah kerusakan jalan.
Perlu dicari solusi yang cespleng, untuk mengatasi hal yang sudah menahun ini.
Paling tidak, merujuk ketiga poin di atas, para penguasa wilayah ini bisa membenahinya...SEGERA !!!
2. Taman di Turunan Herman Soesilo
Taman ini sebetulnya baru berusia sekitar setahun. Sebelumnya adalah tempat pemancingan yang kerap menjadi tempat lomba memancing. Namun oleh Pemda, tempat tersebut dialihfungsikan menjadi sebuah taman yang cukup sedap dipandang mata...
Namun, sayang seribu sayang...taman ini tidak diperuntukan untuk umum. Taman ini malah dipagari besi sekelilingnya dan pintu gerbangnya digembok. Masyarakat hanya bisa melihatnya dari luar. Lucunya, taman ini boleh dan sering dipakai untuk shooting, sebagaimana rumah ex Dr.Herman Soesilo yang berada dibagian sebelah atas taman ini. Sayang sekali, padahal, fungsi taman semestinya adalah untuk menjadi ruang kreatif dan ruang refreshing bagi masyarakat.